PIC puskesmas Banjarnegara 1 yanuar Iskak dalam memaparkan materi tentang E-Puskesmas

 

Mengawali Transformasi Digital Layanan Puskesmas

Transformasi digital dalam pelayanan kesehatan menjadi salah satu upaya penting untuk menjawab tantangan pelayanan medis yang efisien, akurat, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Di Puskesmas Banjarnegara 1, penerapan E-Pusk Klaster yang mengintegrasikan berbagai sistem teknologi menjadi salah satu langkah maju dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih cepat dan terorganisir. Penerapan ini tidak hanya berdampak pada kualitas pelayanan bagi masyarakat, tetapi juga memberikan pembelajaran penting bagi daerah lain yang ingin mengadopsi sistem serupa.

Namun, kesuksesan penerapan sistem digital ini tidak hanya dinilai dari sisi internal, tetapi juga dari perspektif studi banding atau studi komparasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. Dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas, khususnya terkait Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus), pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal berinisiatif untuk mempelajari lebih dalam implementasi sistem E-Pusk Klaster di Puskesmas Banjarnegara 1.

Mengapa E-Pusk Klaster?

E-Pusk Klaster adalah sistem digital yang mengintegrasikan berbagai layanan di Puskesmas, termasuk pendaftaran online, rekam medis elektronik (RME), dan manajemen obat. Dengan penerapan teknologi ini, Puskesmas Banjarnegara 1 berhasil mempercepat proses layanan kesehatan, mengurangi antrean, dan memberikan akses lebih cepat serta lebih akurat terhadap data medis pasien.

Studi Komparasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal

Pada tanggal 18 September 2025, sebuah kegiatan studi komparasi dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal dengan tujuan untuk memperoleh arahan, masukan, dan gambaran terkait implementasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) di Puskesmas Banjarnegara 1. Studi komparasi ini bertujuan untuk memahami secara langsung bagaimana Puskesmas Banjarnegara 1 berhasil memanfaatkan teknologi untuk mempercepat, mempermudah, dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan kesehatan di wilayah mereka.

Peserta dari kegiatan studi komparasi ini terdiri dari berbagai pihak yang terlibat dalam pengelolaan sistem informasi di Kabupaten Kendal. Mereka berasal dari Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan, serta Admin Simpus yang berperan penting dalam menjalankan dan memantau sistem informasi di setiap Puskesmas di Kabupaten Kendal. Kehadiran para pendamping, termasuk Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, menunjukkan pentingnya langkah ini dalam mencari solusi untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas melalui teknologi yang terintegrasi.

Kegiatan studi komparasi ini disambut langsung oleh Kepala Puskesmas Banjarnegara 1, Khusnul Khotimah, S.Si.T., M.Kes, bersama dengan PIC Simpus Puskesmas Banjarnegara 1, Yanuar Iskak, SKM, dan pengelola IT Puskesmas Banjarnegara 1, Catur Arief Widiantor. Selain itu, dr. Rizaldi Yoga P selaku PJ Lintas Klaster dan Ka Subbag Perencanaan dan Informasi Dinkes Kabupaten Banjarnegara turut hadir mendampingi peserta studi komparasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. Dalam kesempatan ini, para peserta diajak untuk melihat langsung penerapan E-Pusk Klaster di Puskesmas Banjarnegara 1, serta mendiskusikan berbagai tantangan dan manfaat yang dirasakan setelah implementasi sistem ini.

Manfaat dan Pelajaran yang Didapat

Dalam studi komparasi ini, Puskesmas Banjarnegara 1 membagikan berbagai pengalaman terkait penerapan E-Pusk Klaster. Salah satu pelajaran utama yang diperoleh oleh peserta dari Kabupaten Kendal adalah pentingnya pemahaman dan persiapan infrastruktur sebelum melakukan implementasi teknologi semacam ini. Di Puskesmas Banjarnegara 1, persiapan yang matang terkait infrastruktur teknologi, seperti penyediaan perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan internet yang stabil, telah menjadi kunci utama dalam kelancaran operasional sistem.

Puskesmas Banjarnegara 1 juga membagikan pengalaman mengenai fitur utama dalam E-Pusk Klaster, seperti pendaftaran online, rekam medis elektronik (RME), serta manajemen obat yang terintegrasi. Fitur lainnya yang sangat berguna adalah skrining ILP (Integritas Layanan Primer), pemetaan GIS (Geographic Information System) untuk memetakan data pasien dan penyakit, serta pencatatan jumlah pasien yang ditangani sebagai bukti kegiatan E-Kinerja. Selain itu, penerapan sistem ini memungkinkan pemantauan pendapatan secara real-time, serta penyediaan laporan statistik yang merinci jumlah pasien berdasarkan usia, jenis kelamin, penyakit, dan jenis kunjungan (sehat atau sakit). Keunggulan dari E-Pusk Klaster, seperti kemudahan akses data medis pasien secara cepat dan akurat, serta pengurangan antrean pasien, menjadi salah satu aspek yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

Di sisi lain, Puskesmas Banjarnegara 1 juga berbagi tentang kekurangan dan kendala yang dihadapi, seperti tantangan dalam penyediaan perangkat keras yang memadai dan kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam penggunaan teknologi ini secara maksimal.

Peserta juga belajar dan mempraktekkan langsung penggunaan E-Pusk Klaster. Hal ini menunjukkan bahwa selain aspek teknologi, penguatan kapasitas SDM menjadi faktor penting dalam keberhasilan transformasi digital di sektor kesehatan.

Harapan dan Rekomendasi

Kegiatan studi komparasi ini semoga memberikan jawaban atas tujuan kunjungan, yaitu untuk mempelajari implementasi E-Pusk Klaster di Puskesmas Banjarnegara 1. Dengan memanfaatkan teknologi seperti E-Pusk Klaster, diharapkan Puskesmas di Kabupaten Kendal dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan mereka, mulai dari kemudahan pendaftaran pasien secara online hingga manajemen rekam medis yang lebih terorganisir.

Dengan adanya transformasi digital di Puskesmas, seperti penerapan E-Pusk Klaster, diharapkan Kabupaten Kendal dapat mengikuti jejak sukses Banjarnegara dalam meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan. Teknologi menjadi kunci untuk menciptakan layanan yang lebih cepat, terintegrasi, dan berbasis data yang lebih akurat.

Dalam diskusi lebih lanjut, para peserta mengajukan beberapa rekomendasi praktis yang dapat diterapkan di Puskesmas di Kabupaten Kendal. Di antaranya adalah penguatan infrastruktur digital, pengembangan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis dan administrasi, serta penerapan sistem yang terintegrasi dengan platform Satu Sehat untuk memastikan data kesehatan pasien dapat diakses secara langsung oleh seluruh fasilitas kesehatan yang terhubung.

Daftar Pustaka

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis Elektronik. Link
  2. Kuswoyo, R., & Arifin, Z. (2022). Implementasi sistem informasi kesehatan di Puskesmas untuk peningkatan pelayanan kesehatan berbasis digital. Jurnal Teknologi Kesehatan, 19(3), 250-259. DOI
  3. Widyastuti, D., & Sulistyo, A. (2020). Pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap efisiensi pelayanan di Puskesmas. Jurnal Ilmu Administrasi Kesehatan, 18(2), 112-120. DOI